Artificial Intelligence (AI) telah banyak diterapkan dalam industri musik untuk membantu menciptakan karya musik baru, mengoptimalkan produksi musik, serta meningkatkan pengalaman pendengar melalui personalisasi dan rekommendasi musik.
Salah satu aplikasi AI dalam industri musik adalah generative music, di mana AI dapat menghasilkan musik baru secara otomatis berdasarkan beberapa parameter, seperti genre musik, durasi lagu, tempo, dan lain sebagainya. Beberapa artis musik bahkan telah menggunakan generative music untuk menciptakan album baru atau musik latar dalam permainan video.
Selain itu, AI juga dapat membantu dalam produksi musik, seperti pengeditan suara dan mixing, serta mengoptimalkan kualitas audio. Beberapa perusahaan telah mengembangkan software AI untuk melakukan mixing audio secara otomatis, sehingga dapat mempercepat proses produksi musik dan menghemat biaya produksi.
Pada sisi pengalaman pendengar, AI dapat digunakan untuk merekomendasikan musik yang sesuai dengan preferensi pendengar, serta membuat playlist yang dipersonalisasi untuk setiap pendengar. Beberapa platform musik seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music telah menggunakan teknologi AI untuk memberikan pengalaman pendengar yang lebih baik dan meningkatkan engagement pengguna.
Namun, perlu diingat bahwa meskipun AI dapat membantu dalam menciptakan dan memproduksi musik, kemampuan AI dalam mengekspresikan kreativitas dan emosi manusia masih terbatas. Oleh karena itu, peran musisi dan produser musik tetap sangat penting dalam menciptakan karya musik yang orisinal dan berkualitas.