Personalisasi pencarian dengan AI adalah teknik kecerdasan buatan yang digunakan untuk menyesuaikan hasil pencarian dengan preferensi dan perilaku pengguna. Teknologi ini memungkinkan mesin pencari untuk mengambil informasi dari sejarah pencarian, lokasi, umur, gender, dan informasi pribadi lainnya untuk menyesuaikan hasil pencarian agar lebih relevan dengan preferensi dan kebutuhan pengguna.
Dalam personalisasi pencarian, teknologi AI dapat digunakan untuk memperhitungkan faktor-faktor seperti:
- Riwayat pencarian – mesin pencari dapat mempelajari preferensi dan kebutuhan pengguna berdasarkan hasil pencarian sebelumnya.
- Lokasi – mesin pencari dapat menyesuaikan hasil pencarian dengan lokasi pengguna untuk memberikan hasil yang relevan dengan lokasi tersebut.
- Preferensi – mesin pencari dapat memperhitungkan preferensi pengguna, seperti bahasa yang digunakan atau jenis konten yang lebih disukai.
- Konteks – mesin pencari dapat memperhitungkan konteks dari permintaan pencarian, seperti waktu dan tempat, untuk memberikan hasil yang lebih relevan
Dengan personalisasi pencarian, pengguna dapat menemukan informasi atau produk yang lebih relevan dengan kebutuhan dan preferensi mereka, yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna dan memberikan nilai tambah bagi bisnis. Contoh penggunaan personalisasi pencarian dengan AI adalah mesin pencari Google, yang menggunakan teknologi RankBrain untuk menyesuaikan hasil pencarian dengan preferensi pengguna.
Namun, personalisasi pencarian dengan AI juga menimbulkan kekhawatiran tentang privasi dan keamanan data pengguna, sehingga perlu diatur dengan baik untuk melindungi data pribadi pengguna.